Monday, May 9, 2016

Terketuk

Ku tatap dinding kosong
Dia menatapku angkuh, kosong
Rasa ini bergelanyut membubuhi pemikiran
yang tanpa arti..dan masih kosong
   sempat lupa diri,
Aku bernyanyi melawan sunyi yang semakin kecut..
setapak,dan berlari,
setapak,dan meloncat ...enggan !
Dia semakin bersenyum mengingat
Kita sudah tua,sudah saatnya terjaga saja
Dan menjadi hakim di sisa nyawa
dan merenggut baku untuk bicara A
Dan melupakan detik terbuang begitu murahnya
Nafas akan meletub
menancap busur
keruang tenang tertutup
Jangan ada alasan !
    tak satupun ,jangan !
beberapa banyak nadi yang mengeras...
Sudah sekeras jiwa yang tertindas
maju,pacu dan tamatkan ikhtiar
   wajah yang bebas
sudah menunggu...

No comments:

Post a Comment

iklan 1

loading...